Lebih Baik Meniru atau Kreatif? - Tulisan ini terinspirasi dari obrolan santai saya dengan seseorang di facebook pribadi saya.
Berawal dari permbicaraan tentang medsos (media sosial), berlanjut ke topik Copas (Copy Paste), tepatnya tentang banyaknya pihak-pihak di Internet yang dengan mudahnya meng-klaim/ mengakui sesuatu yang bukan hak-nya. Aduh berat nih topiknya, hihihi, Nggak juga kok.. :-D
Copy + Paste = ?!?!?! |
Nah Untuk itu kita harus tahu juga apa saja yang menjadi aturan meng-copy paste di Internet..
Disini saya mencoba untuk sedikit menjabarkan tentang hal tersebut berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya (Tidak bermaksud untuk sok jago, cuma mau sharing .. ^_^ ..)
Disini saya mencoba untuk sedikit menjabarkan tentang hal tersebut berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya (Tidak bermaksud untuk sok jago, cuma mau sharing .. ^_^ ..)
Dua poin utamanya adalah:
1. Izin
- Bila berhubungan dengan "hak cipta" / "copyright", sudah tentu hal yang paling penting adalah meminta izin untuk menduplikat atau mempublikasi ulang , biasanya untuk kepentingan komersial, bahasa elite-nya "royalty" kali ya ^_^ .. Contohnya: Logo atau Motto atau Merek dagang, Lagu (Lirik, Melodi, dst), Video resmi, dan banyak lagi.
2. Sumber
- Mengingat tidak semua orang bisa memproses izin dengan mudah, apalagi oleh orang awam seperti kita yang hanya ingin post di blog atau akun jejaring sosial biasa, cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mencantumkan “sumber” diakhir artikel/postingan.
- Bisa juga di dalam artikel yaitu dengan "linking/menghubungkan" ke sumber tersebut. Atau dengan disebutkan langsung. Diawali dengan kata-kata: "Diambil dari.." / "Berdasarkan.." / "Menurut.." lalu sebutkan sumber nya setelah kata-kata tersebut. Sederhana sekali kan.
- Situs yang biasanya memperbolehkan copas adalah situs umum yang terbuka bagi siapapun yang ingin mencari bahan atau inspirasi, mungkin lebih tepatnya bagi yang ingin menambah ilmu pengetahuan atau rujukan.
- Mungkin untuk situs besar tidak terlalu mempermasalahkan apakah kita mencantumkan “sumber” pada artikel/postingan atau tidak, tapi sebagai pengguna internet yang baik (ceile), sudah sepantasnya lah kita beritikad baik pula dengan mencantumkan nama sumber. ^_^
- Lain halnya dengan situs-situs yang menonaktifkan klik kanan.. Setahu saya sih yang begitu artinya pemilik situs tidak mau diganggu alias tidak mau karya / hasil kerjanya dicopas atau sejenis itu. Jadi kalau anda masih nekat meniru dengan mencontoh dan mengetik ulang tanpa izin? ….. hmmm no comment ah ^_^
Dari hal-hal diatas, kita tahu bahwa dalam mencari bahan dan inspirasi di Internet memang ada larangan meng-copy paste sesuatu 100%. Tetapi...
Kita tetap harus lebih teliti lagi nih, karena tidak semuanya di Internet itu tidak boleh di copas bulat-bulat lho…
Maksudnya, ada juga beberapa hal yang justru mengharuskan kita untuk meng-copy paste tanpa mengurangi atau menambah sesuatunya dari yang diizinkan. Seperti:
- Informasi yang berhubungan dengan pemerintahan,
- Peraturan-peraturan suatu website (bila ingin disebarkan),
- Kode-kode / links yang diberikan suatu website,
- Affiliate programs (kode dan peraturannya),
- Kutipan ucapan orang-orang terkenal,
- Kisah / Kronologi terjadinya peristiwa penting (Nasional / Internasional)
- dan sebagainya yang sejenis itu (Semua harus lengkap, apa adanya)
So, alternatif lain yang bisa kita lakukan untuk tetap menggunakan internet sebagai inspirasi dan referensi adalah dengan "Be Creative".
Bagaimana caranya agar kreatif dan original? Jawabannya adalah: Mencari, Membaca, Melihat. Sesimple itu? Iya simple tapi ampuh.
Pernah dengar pepatah yang mengatakan “Buku adalah Jendela Dunia” kan, zaman sekarang mungkin “internet adalah jendela dunia”, semuanya sudah serba mudah dan tersedia, apapun topik yang kita inginkan.
Manfaatkanlah itu dengan baik, usahakan untuk merujuk pada banyak situs, dapatkan referensi sebanyak-banyaknya. Semakin banyak menggali semakin banyak tahu, ini juga untuk mencegah kita terkecoh pada informasi palsu atau modus terselubung lho.
Lalu selanjutnya kita bisa mengembangkan apa yang sudah kita rekam dipikiran kita dengan gaya bahasa sendiri (asal tidak lari dari pengertian dan pokok utama).
Tidak perlu terlalu sempurna, toh kita bukan professional seperti para ahli tata bahasa, proses pembelajaran selalu terbuka sampai kapanpun selagi masih ada keinginan untuk belajar, pelan-pelan saja .. ^_^
Tidak perlu terlalu sempurna, toh kita bukan professional seperti para ahli tata bahasa, proses pembelajaran selalu terbuka sampai kapanpun selagi masih ada keinginan untuk belajar, pelan-pelan saja .. ^_^
OK readers, segala sesuatunya diawali dengan "nol" lama-lama jadi "triliyun yun yun". Mengerti kan apa maksudnya? hehe begitulah..
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
Cuma-Oprekan-Awam