Kritis melalui karya - Hellooooo Dears, piye kabare nih? Hope all fine yo.
"Slank Never Dies" itu terinspirasi dari dua taglines (slogan) ngetop yang sudah sangat familiar di telinga penikmat musik Indonesia, yaitu "Slank Nggak Ada Matinya" dan juga "Rock Never Dies".. (*Saya tidak terlalu mengikuti trend 'movie', jadi saya tak bahas itu di sini. ^_^)
Maka dari itu, saya berinisiatif sendiri nih, menghasilkan judul artikel itu ditambah dengan gambar sederhana saya ini.. (Semoga Slank dan Slankers dapat memaklumi, #Peace ya :D);
Pada gambar, saya menyelipkan petikan lirik lagu "Tong Kosong", bagian itu adalah bagian favorit saya dari keseluruhan lirik. Berikut full lirik untuk lagu ini, sangat pas sekali dengan .....*.... belakangan ini ^_^
~○.○~
Kompaknya BimBim dan Kaka. Jurus apa itu Mas? :D |
"Tong Kosong by Slank"
Sedikit ngerti ngaku udah paham,
Kerja sedikit maunya kelihatan,
Otak masih kayak TK kok ngakunya sarjana,
Ngomong-ngomongin orang kayak udah jagoan..
Tong kosong nyaring bunyinya,
Tong kosong banyak bicara,
Oceh sana sini nggak ada isi,
Otak udang ngomongnya sembarang..
Hak manusia ingin bicara,
Hak manusia ingin bernyanyi,
Kalau sumbang janganlah didengarkan,
Kalau merdu ikutlah bernyanyi,
Jangan ngelarang-larang,
Jangan banyak komentar apalagi menghina..
Terserah mereka kalian atau saya,
Asal nggak melanggar hukum biarkan saja,
Tong tong kosong mending pada diam,
Biar dunia tentukan pilihan,
Yang mana yang benar, Yang mana yang baik,
Yang mana yang benar, Yang mana yang baik,
Daripada elo jadi.... Tong kosong..
~○.○~
Yup... Kita tahu bahwa sebagian besar karya Slank sangat dekat dengan tema "Sosial, Budaya, atau Politik", memang terkesan berat, namun Slank mampu mengemasnya menjadi asyik agar mudah dicerna.
Sehingga, para Slankers pada khususnya dan pendengar musik pada umumnya dapat menangkap pesan moril yang ingin Slank sampaikan dengan lebih mudah. (Ini menurut pengamatan awam saya lho).
Nah, pada tur Slank Reog N Roll kemarin, banyak "social messages" yang disampaikan oleh salah satu Drummer Legendaris Indonesia, yaitu BimBim.
Diantaranya tentang peraturan (izin) penebangan dan pembakaran hutan, tentang 'say no to drugs n alcohol', dan lainnya. (Maaf belum sempat upload videonya ^_^).
Tuuhhh kann.... Kalau ingin meluahkan unek-unek tentang sesuatu (atau mengkritik), lakukanlah melalui karya positif. Dan kalau bisa, sekalian dengan prestasi. Pasti lebih mantap. ^.^
"Peace cannot be kept by force. It can only be achieved by understanding. - Albert Einstein"
Rockin' Rollin' with Slank
Sambil mengingat kembali Adat, Budaya & Wisata Nusantara.
Keren..
Note: Saya pakai masker pooh karena lagi Flu + Meriang-riang + Jerebu (Kabut/Asap), jadi bukan karena saya ingin nutupin kumis. (Eh? Lho? Begitulah .... Nama oh Nama - "DOLL" - Salahnya Dimana?)
Kembali ke topik utama;
Sekarang era-nya teknologi tingkat tinggi, banyak hal yang telah berubah, berkembang dan maju, termasuk dunia musik. Ya mungkin memang harus begitu lah dunia ini, kan?
Tetapi, seperti yang pernah saya bahas di "I Need No Sympathy" - Milik Siapakah itu? - Search Engine Says.. bahwa pesona musik terdahulu alias lagu-lagu lama yang tulus dan bermutu masih terus bertahan, masih hidup dan masih sulit tergusur oleh waktu.
Jika ada yang bilang: "Hanya yang sudah tua saja yang akan suka mendengarkan lagu lama dan genre jadul"..
Saya rasa itu tidak sepenuhnya benar. Banyak lho remaja yang juga suka karya-karya di golden era. Terutama Musik Rock.
Slank juga salah satu yang terbaik. Meskipun ada beberapa point yang membuat konser kemarin tidak seramai biasanya, tetapi yang saya fokuskan adalah penontonnya. Slankers muda tetap bertambah hingga ke hari ini.
Bahkan adik bungsu saya, seorang siswi SMK (calon Perawat -eeeh sekarang malah pindah jurusan ke Hukum- melenceng jauh yah. ^^) jadi semakin jatuh lope sama lagu-lagu Slank setelah nonton konser. Lagu favoritnya: Terlalu Manis dan Mars Slankers (& Lo Harus Grak).
Alhasil, lagu-lagu One Direction berdampingan indah dengan lagu-lagu Slank di playlist-nya..
UK's BoyBand vs Indonesian RockBand xixixi :D > Directioner Indonesia: Pengalaman Menonton 1D di OTRA 2015.
"Keindahan Alam dan Kebudayaan Indonesiaku Untukmu" |
Hampir semua lagu-lagu Slank terutama yang klasik sampai ke keluaran tahun 2005an masih membekas diingatan dan digemari. Dan yang paling patut diacungkan jempol, Slank konsisten mempertahankan style khas mereka dalam bermusik. Itulah sebabnya, saya katakan "Slank: Band Terfavorit Sepanjang Masa"..
Yang terpenting dari sebuah karya kan memang sebaiknya unik, penuh passion, berpengaruh, dan mampu bertahan lama alias punya penikmat/penggemar yang loyal.
Gituuuu ^_^
Terima kasih Slank .. [BimBim, Kaka, Ivanka, Ridho] (Kangen Abdee) \m/ |
Oke lah, sekian dulu sharing kali ini. Semoga postingan ini tidak masuk ke > Salah Kaprah dan Sok tahu .. Yuk kerja sambil terus belajar, belajar dan belajar lagi.
Oh iya, ini adalah postingan saya yang ke-4 tentang tokoh legends. Silahkan keliling dan cek setelah ini ya.
Semangat terus untuk semua musisi/band maupun penggemar musik. Teruskan berkarya.
Thanks For Stopin' By My Blog