Hello Dears, sudah pada 'ngerti' dengan istilah satu ini kan? .. Teknologi apapun sekarang ini pasti akan punya fitur pengaturan privacy - privasi.
Baik itu pada aktivitas online (Social Networking's Accounts, Browser, Email, dst), maupun di perangkat pintar. Semua itu pasti ada tujuannya, apa itu? Ya apalagi kalau bukan supaya dunia tech/internet bisa tetap Aman dan Efisien, ehem ^_^
Yup, Privacy / Privasi secara umum dapat diartikan sebagai Pribadi > Kebebasan pribadi, keleluasaan pribadi, atau kenyamanan pribadi.
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali hal-hal heboh dan ramai di Internet yang berasal dari konten yang bagikan pengguna.
Kebanyakannya akan di pertegas dengan adanya 'screenshot (SS)' dari status maupun timeline pengguna yang dianggap menyalahi aturan.
Maklumlah, ada motto populer yang berbunyi: "NO PIC = HOAX".. o_0
1. Pembuktian Kabar Berita - Info.
Ya memang hal itu benar juga, tak ada foto bukti berarti kita BOHONG/FITNAH.
Saya sendiri pernah kena hal begini, gara-gara saya tidak meng-upload ss percakapan sewaktu saya berbagi info tentang salah satu perusahaan raksasa Internet.
Saya tak berniat menipu, jadi waktu itu saya tidak memedulikan ss.
Bagi saya, yang penting infonya real, jujur gitu deh ceritanya. Eehhh saya malah dituduh menyebar pembohongan publik.
Lagipula saya berpikir, ss atau gambar kan mudah dimanipulasi, jadi hal itu tidak terlalu efektif untuk menjamin keabsahan suatu berita.
Ternyata saya salah, screenshot alias bukti gambar masih harus disertakan pada tulisan yang kita bagikan, agar tidak disangka penipu.
(*Jangan coba-coba menipu dengan cara merekayasa screen-capture, itu gampang di periksa lho, asli atau tidak, wajar atau tidak.)
Yup, akhirnya saya bikin postingan baru untuk menunjukkan bukti ss asli kepada mereka itu. Proved ey ey Proven. ^^
Hmmm.. Iya, setuju sih... Tapiiii... tetap saja tidak semua hal harus begitu, maksudnya? Berikut poinnya;
2. Pelanggaran Privasi Pengguna - Teman.
Coba lihat gambarnya, itu adalah SS aktivitas facebook pribadi saya. Hampir semua info maupun konten disana saya atur "Hanya Teman". Jadi aktivitas hanya bisa dilihat teman.
Sebagian ada yang "Only Me", ada beberapa yang "Public / Semua Orang", terutama status-status di zaman baholak.
Bukannya saya mau berlagak "bagus", nope at all. Itu saya lakukan untuk mencegah hal yang diinginkan, eh salah lagi, maksudnya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan :p
Ingatlah Dears, dunia Internet dulu dan sekarang tuh jauh berbeda. Arus informasi dan tren sudah sulit terbentung. Kita terpecah entah menjadi berapa keping.
Hal kecil dibesarkan, hal penting malah terlupakan. Yang benar-benar profesional, punya integritas dan kredibel kerap tersingkirkan, tapi ironisnya yang agak abal-abal justru menjadi yang terdepan. (?)
Tambah lagi, berapa banyak kasus Internet yang berawal dari sekedar "curhat/sharing pribadi" di akun sosial pribadi, tiba-tiba kok bisa tersebar ke seluruh jagat maya?
Saat saya melihat screenshot yang ada pada suatu berita, saya selalu fokus pada bagian "pengaturan privasi kontennya".
Apakah pengguna itu membagikan "publicly" atau "privately"?
Jika diatur ke Public, dan sampai pakai hashtag segala, konten kita akan mudah ditemukan.
Orang-orang kepo penyebar kehebohan pasti langsung bertindak. Dengan cara klik tombol share untuk membagikannya, atau langsung di-screenshot untuk disebarkan dengan lebih getol.
Alhasil, viral content (seringnya negatif) langsung tercipta. Boro-boro mikirin privasi orang lain, yang ada malah dilebih-lebihkan agar lebih heboh. (Demi target?) ..
Salahkan diri sendiri kalau sudah begitu. Akibat kita kurang berhati-hati. Hiks T_T
Jika konten diatur Private (Hanya teman/Circle), lalu ternyata malah tersebar kemana-mana, siapa pelaku penyebarnya? ..
Ya sudah pasti salah satu kawan di akun kita itu lah. (Yang jahil lho ya)
Kalau status itu termasuk hal yang ringan atau keren sih tak apa ya, tapi kalau hal yang tersebar itu agak berbau pribadi / aib gimana tuh? .. Tega sekali kan? ..
Intinya - 3M:
- Memilih teman online itu penting,
- Memilah info / berita juga penting,
- Menelaah dan mencermati konten sebelum dibagikan ke umum, itu jauh lebih penting.
- Bonus: Manfaatkan segala FITUR KEAMANAN sebaik dan semaksimal mungkin. Semua layanan "Bersosial" di Internet pasti (dan harus) menyediakan option ini. (Contohnya seperti di gambar.1 di awal artkel ini).
Lalu, apabila anda anggap poin-poin saya ini berlebihan, maka saya sarankan anda agar piknik lagi. (O'ow) ^^
**simak di akhir postingan.
3. Pembelajaran positif - lebih baik.
Saya juga bukan pengguna sempurna dan super baik sekali kok. Pastinya saya juga penah jatuh bangun dan mengalami baik buruk bersosial di Internet. >_<
Lebih baik sadar dan menyesali kelengahan lampau, daripada tak kunjung sadar dan terus melakukan hal "itu itu" mulu.
Oy oy sadar oy, cuci muka sono :D
Note:
Ini tidak termasuk topik "Hacker-Meng-hacking; Bajak-Membajak; Spying-Mengintai" lho ya.
Kalau itu, semoga saja pihak atas dapat semakin meminimalisir masalah tersebut demi kenyamanan dua belah pihak.
Yang private dan terproteksi, mohon agar tetap terlindungi. Hanya itu sih.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Simpulan:
- Bebas melakukan ini itu bukan berarti harus lepas tanpa aturan dan etika.
- Ingin plong berekspresi dan berbicara, bukan berarti harus lupa pada kaidah dasar dan pondasi.
- Patuh pada aturan bukan berarti harus tunduk pada tiap-tiap peraturan diluar nalar dan 'terlalu' berlebihan. -yang kurang manusiawi-
- Pokoknya, Bijaklah.
Sudah dulu Dears, nanti kalau saya ingat sesuatu yang lain tentang topik ini, akan saya update (tambahi) lagi.
Ini..
Saya berbicara dari sudut pandang warga (pengguna) biasa untuk warga (pengguna) biasa!See ya next time. ♡
Ya, dari sisi ordinary citizens, ordinary users, ordinary consumers, ordinary customers, (also.... from a small business' side)!
Jika ditanya kenapa, jawabannya karena.... I am ordinary, not a "technically expert", not an elite, not a super famous persons like you guys!
Jadi, kalau (saya dan pengguna lain) salah, kami harap kalian dapat menjelaskan dengan pas dan benar, bukan malah 'membunuh' our thoughts and voices!
Rintangan dan halangan sudah kami alami sejak dulu. Meskipun tidak separah yang sekarang. Jadi bila tetap tak ada perbaikan baru yang signifikan, ya sudah, mau gimana lagi.
Terpaksa kami pasrah dengan tetap optimis sesuai versi kami masing-masing. Kami hanya mampu menjalani kehidupan nyata dan maya se-positif mungkin.
(*kata ganti "kami" hanya untuk yang merasa senasib dengan saya. Bagi yang tak merasa ya tak apa juga sih.)
^_^
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
Hanya-Pendapat-dan-Pengalaman-Awam