Apah? Ada yang tidak pro? Why?
Hello Dearest, piye kabare? Semoga baik ya.
Jangan terlalu sering mantengin yang "tren panas" yah, nanti anda jadi suka "mengejek" orang yang tidak berkait dan tak bersalah lho. Seram. (Tepatnya nyebelin tauuuuu)!
Mari kita belajar sedikit lagi yoookkk... Malas? Try kepo dikit saja lahh.. Ya? Heheh. Baiklah, mungkin inilah sisi lain unek-unek awam kita;
Profesi Oh Profesional
Yang ini sebetulnya agak sedikit sulit untuk dijabarkan menurut pengetahuan pribadi. Agak nyesek kalau ingat secuil kisah yang lalu.
Tapi daripada sedih, mendingan kita melanglang-buana di Internet, mencari teori Profesi dan Profesional yuk. Ini hasilnya ^^ ..
- Profesi = Janji/Ikrar.
- Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah Profesi.
- Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan - keahlian - keterampilan - kejuruan.
Ciri Profesi Profesional:
- Memiliki pengetahuan khusus.
- Standar Moral yang tinggi.
- Mengabdi demi kepentingan orang banyak.
- dan beberapa lagi... [Tambahan: Sumber Satu || Sumber Dua || Sumber Tiga]
Simpulan ala saya:Pada postingan Realistic Creativity, saya menuliskan:
Knowledge + Skill + Responsibility + Integrity + Objectivity = Professional.
^^
Terkenal belum tentu 'profesional' lho. Baiknya kita populer karena kita profesional (punya karya bagus), sehingga kita akan disukai, dikagumi, sekaligus disegani, mantabz tu.
Nyambung nggak? Ya pasti nyambung laaaahhh, heheh. Oh satu lagi, jangan lupakan Kode Etik. ^_^
Media oh Media
I'm Speechless, but not Typeless ..
(Ah? Hah? Wah? Opo iki ^^)
Hayo, sudah pada tahu kan apa itu Media?
Hah? Belum? Kok bisa?
Tiap hari bahkan tiap menit kita nempel sama media lho, hanya saja kita mungkin kurang 'ngeh' media apa yang kita pantengin itu.
Hmmm, bagi yang gaul pasti sudah paham tentang seluk-beluk media, bagi yang ndeso seperti saya pasti masih bingung. (Anda kurang asem kalau berani ngatain orang ndeso hanya karena itu, uhuhuk).
Ternyata begini ya maksudnya (secara umum - bukan teknis lho ya ^^);
Media:
1. Alat.
2. Sarana komunikasi.
3. Perantara.
4. Penghubung.
5. Sesuatu yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb).
Ya, media itu sarana atau alat untuk menyampaikan dan/atau menghasilkan. Jadi, fungsi dan tujuannya juga berbagai macam. Sebagai penyebar informasi, penambah wawasan, pendidikan, hiburan, maupun bisnis. Dan pastinya, media juga dapat digunakan sebagai sarana komunikasi.
Komunikasi:Selain dari penjelasan media utama diatas, masih ada lagi sedikit pembagian dan definisinya:
1. Pengiriman dan penerimaan pesan, kabar, atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
2. Hubungan / Kontak.
3. Perhubungan.
Komunikasi Massa:
Penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada khalayak yang heterogen, serta tersebar di mana-mana.
Komunikasi Sosial:
Komunikasi antarkelompok sosial dalam masyarakat / komunitas sosial.
Media Massa:
Sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.
Media Film:
Media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (proyektor, layar); Alat penghubung yang berupa film.
Media Pendidikan:
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran.
Media Periklanan:
Sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk promosi, bujukan, atau tawaran tentang produk/jasa/orang.
Media Cetak:Itu dia, mudah dipahami kan? Kalau belum, tinggalkan komentar anda dibawah atau kirim email ke saya, nanti saya jelaskan lebih lanjut. (Wani Piro? .. Ealahhh, Ujung-ujungnya Duit, Hihihi)
Sarana / media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala.
Seperti: Surat kabar (Koran), Majalah, Tabloid.
Media Elektronik:
Sarana / media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern.
Seperti: Radio FM, Televisi, Film.
Media Online = Media Digital:
Sarana / media massa yang meliputi (berisi) konten digital -Teks, Gambar/Foto, Audio, Video- yang selalunya didistribusikan/ disebarkan melalui Internet (Jaringan Komputer/Smartphone.)
Seperti: Top Sites ~ Situs Web Ngetop.
Bikin status (Tweet) lagi aaaahhh:
Media oh Media - Cetak, Elektronik, Online. And the winner is..?
IDK ~ I Don't Know.
#Kabuurrr #Cabooot #Lariiiii
^^
GapTek oh Gagap Teknologi
Siapa yang Gagap Teknologi tunjuk tangan......... .......... ........... ................
Oh ternyata tidak ada, bagus, itu artinya anda tahu apa itu "GapTek" dan orang seperti apa yang akan masuk kategori ini.
Menurut anda, Gagap Teknologi itu sama dengan Buta Teknologi tidak?
Kalau menurut saya sih berbeda, walau cuma sedikit berbeda. Kita coba ambil kata depannya deh, 'Gagap' dan 'Buta'. Terus kita artikan, lalu gabungkan dengan kata Teknologi.
Bagaimana? Sudah paham kan..... Eh, sebaiknya jangan beri pertanyaan dan pernyataan begitu, nanti di bilang 'mendikte' pula. Maklum, terlalu banyak stereotype masa kini yang semakin bikin puyeng.
*Katanya sudah Ahli dan sudah dewasa, tapi kok simpulannya seperti "itu" sih!!! Sengaja membentuk sugesti atau mau menggiring opini nih? .. Eh, maaf, saya tidak sedang meremehkan kok, soalnya saya sendiri masih awam. Kurang mengerti yang begitu. ^^Sekarang kita fokus ke salah satu 'dampak' dari perkembangan Teknologi Informasi & Internet, yang lagi ngetop.
Di satu sisi, katanya: Segala aktivitas dan tingkah laku kita di dunia maya (online) akan menunjukkan siapa kita. Apapun bisa dilihat, diketahui, dan ditebak. Mulai dari kegemaran, kecenderungan, kelainan, bahkan kondisi kejiwaan juga bisa ditentukan dari activity kita. Bagusnya kita jaga sikap dan tidak sembarangan berbagi info pribadi kalau tak ingin di hakimi.
Di sisi lain, katanya: Jangan percaya dengan pengguna Internet, karena kebanyakannya cuma berkamuflase dan bersandiwara. Belum tentu itu karakter aslinya. Hati-hati, jangan terjebak, bisa saja akun itu cuma program komputer atau ada faktor jual-beli akun.
Nah lho? Yang mana yang benar? Hayo? .....
Tanyakan pada pakar yang benar-benar pakarnya. Mereka pasti tahu bagaimana menelaah segala sesuatunya dari berbagai sisi dan berbagai arah sebelum menghakimi -- Terutama mengenai kepribadian orang lain --
Dan kebetulan saya bukan pakar. Mendingan jadi ordinary people yang tahu diri dan keep learning hal baik, daripada mengaku-ngaku "pakar" tapi..... (abal-abal?) .. Uhuk. Peace.
Mari manfaatkan Teknologi untuk hal-hal positif. Jauhi para pembuyar yang kerap menyebarkan udang di balik batu -selalunya negatif-
ho'oh, kembali ke pembuka di atas.
Memang sungguh "kejam" dunia maya dibagian bengkok itu kan?
Aneh saja orang-orang itu mengaku maju/modern/canggih tapi kok pikiran dan sangkaanya sedangkal itu. (Ngalah-ngalahin kita yang dianggap kuno ini dong ya?)
Apakah karena mereka yakin bahwa ini adalah 'Smart' Era sehingga mereka bisa bebas seenaknya menyemprot atau mendepak siapa saja yang tidak disukainya?
Atau, orang yang berbeda bahkan "aneh" harus dienyahkan?
Tak ada ruang untuk bereksperimen "gila" seperti Einstein Era?
Semua harus cepat tanpa peduli tepat atau tidak, pokoknya yang lamban akan diselimuti oleh kegelapan, gitu?
Atau mungkin mereka kebanyakan mantengin ulasan "psikologi politik" kali ya? Makanya jadi "macam tu" .. wups! (*Wondering)
Ehem ..
Pepatah ilmu padi memang legend and never die, selalu relevan sepanjang masa, sepanjang zaman, sepanjang usia, sepanjang dunia, sebabnya.. apah yah?
Udah ah, "lagi buntu niiiihhh. Makanya bagian ini agak bolak-balik bertele-tele tak jelas." #Maaf ya.
Kapan-kapan kita lanjut lagi. Saya akan tambahi unek-unek lainnya kalau mood saya kembali. Eheheh. ^^
Be Happy. ♡
Thanks For Stopin' By My Blog