Mengapa saya sebut 'latah'? Karena pada saat satu kasus heboh muncul, kok malah terus muncul kasus serupa dan indentik? Bila dikatakan pelaku meniru apa yang diberitakan, kok bisa massal begitu? Apa memang kebetulan atau sengaja mengulik kasus-kasus serupa yang sebelumnya tertutupi?
Wah, kesannya su'dzon yah? Maaf deeehh, cuma sedikit #Curious saja kok. Peace yo. ^^
Nah, kita masuk ke buku kumpulan misteri tak terjawab. Yang namanya misteri, memang identik dengan sesuatu yang sulit dibedah secara gamblang atau sulit dibuktikan secara nyata setelah sisi tampaknya terkuak.
Penyebabnya bermacam-macam, entah karena buktinya hilang, atau adanya sabotase, bisa juga karena konspirasi pihak-pihak kuat, bahkan karena kurangnya fasilitas atau wawasan memadai. Entahlah.
Tak terkecuali juga kasus yang "seolah" telah selesai, namun nyatanya masih menyisakan sekelumit misteri yang sulit dipecahkan. Makanya di katakan "Misteri Tak Terjawab". Gitu lho. ^^
Terkhusus untuk hal yang hanya bisa dirasakan, memang tak perlu terlalu di ungkit deh. Tetap menjadi misteri sepertinya tak apa. Biar keyakinan masing-masing saja yang meresapinya. Misalnya: perbedaan Agama & tentang keberadaan Tuhan. Biar yang lebih "arif" yang mengulas itu.Yup, Buku yang kita bahas kali ini lebih kepada rangkuman kasus-kasus yang terjadi di Benua Amerika, Eropa, Australia. Ada sedikit dari Asia dan Afrika. Pada abad lampau.
Jadi, kita tidak hanya dapat mempelajari kisah sebelum-sesudah terjadi kasus, tapi kita bisa mengambil hikmah, tentang motif/modus yang digunakan si pelaku, maupun cara/trik jitu oleh pihak berkompeten saat mengungkap kasus.
See that?Di sisi lain, ada juga informasi budaya dan adat masyarakat jadul. Serius, banyak wawasan juga lho.
Mengetahui itu bisa juga bikin kita sadar: "Yang namanya mengambil milik orang lain, terlebih nyawa seseorang, cepat atau lambat akan ada yang menyadari dan menciduk. Sang Pencipta langit dan bumi pun tidak tidur." (Termasuk terhadap nyawa sendiri, tak boleh ngasal direnggut!)
Jangan sampai kita tergelincir melakukan yang 'begitu'.
Terlebih bila kita menyukai komik detective, misalnya Detective Conan, ada ilustrasi pemandangan dan lainnya yang berseni. Semakin keren saja.
Pabila ada yang cemas dan khawatir terhadap penyuka cerita misteri/kriminal dan menganggapnya punya kecendrungan sebagai psyco/serial killer/kepribadian ganda [konotasi super negatif], maaf nih ya, tak semuanya begitu. (Ya kan?)
Kedewasaan dan kebijakan diri masing-masing harus tetap ada dalam menyikapi hal ini.
(^_^)
Yak, sekarang kita kupas sedikit apa yang ada di dalam buku-buku pada gambar diatas.
Pertama; Misteri Supranatural.
Terus terang saya agak kurang minat ke hal-hal berbau 'mistis' - supranatural --sihir, hipnotis, atau hantu-hantuan yang berat (Extreme)-- Jujur nih, Agak takut juga sih sebenarnya.. uhuhu, Saya aneh ya? Maklum, iman saya kurang kuat. Hehe.
Begitu juga sulap-menyulap, saya lebih suka menonton "The Magic Revealed" daripada nonton "Magic Show mainstream". Tapi sesekali bolehlah, kalau Magician-nya keren, eh maksud saya trik sulapnya yang keren lho, bukan yang "lainnya" :D
Namun buku ini bukanlah memaparkan tips sihir dkk, melainkan tentang: "Fenomena yang sungguh-sungguh Mengagumkan + Fakta, Tipuan, dan Sesuatu yang benar-benar aneh".
Yup, para Ilmuwan dan Psikiater handal telah berdiskusi dan bekerja sama untuk menguak isu atau peristiwa yang telah tersebar. Ini yang menarik, penasaran gimana hasil telaahan mereka.
Ada bahasan Nostradamus, Partitur Bethoven, Lukisan Bunda Maria yang tergores, Solomo, dan banyak lagi.
Sekadar tahu tak apa juga kali ya. ^^
Buku ini terdiri beberapa macam judul. Selain supranatural, ada juga topik UFO, Monster, dan Hantu. Berani baca?
Cari deh, trus baca tengah malam sendirian sambil gelap-gelapan hanya ada remang cahaya lilin...... wiiih seyem......... (pertanyaannya: Ruangan yang remang begitu apakah memungkinkan untuk membaca? Pfftthhhihi uhuk!)
Kedua; Kisah-kisah Misteri Terbaik Di Dunia.
Nah lho? "Misteri Terbaik"? Iya, maksudnya ya kisah dengan unsur misteri yang paling menggigit gitu lho.
Buku ini terdiri dari beberapa jilid juga. Tapi saya cuma ada jilid 1. Susah carinya sekarang ini. Judul-judulnya dalam satu buku ini:
- Keajaiban! Terjadi!
- Hantu Hantu
- Ritual Musim Semi
- Motel 66
- Melompat Bersama Jim
- Segitiga
- Alat perdamaian
- Kerikil Halus
- Mawar Kompas
Ketiga; Misteri Besar Yang Tak Terjawab.
Yang ini nuansa kasus "kriminal" yang tersaji lebih terasa dibanding buku lainnya. Di dominasi kasus pembunuhan dimana pelakunya atau barang bukti yang raib.
Satu yang paling berkesan ya kasus salah tangkap yang dipecahkan oleh seorang Novelis misteri terkenal. Simak: Kasus Asli Sherlock Holmes di Dunia Nyata - (Conan Doyle) - "The Case of Oscar Slater"
Bila ada judul atau topik "hantu", itu tetap bagian dari kemisteriusan kasus. Bukan semata bahas penampakan atau kemunculan hantu.
Buku ini terdiri dari 6 jilid. Saya cuma punya jilid 1, 2, 3, 6. Sisa dua lagi saya belum punya. Nyicil laahh. (Itu kalau seri buku ini masih tersedia di pasaran sih. Ya siapa tahu ada yang punya "pikiran lain" terhadap buku jenis begini, lalu ditarik dari peredaran. Yah, mau gimana lagi. -padahal novel misteri juga gitu, ceritanya lebih panjang dan lebih berat malah-). Hehe.
Buku ini terdiri dari 6 jilid. Saya cuma punya jilid 1, 2, 3, 6. Sisa dua lagi saya belum punya. Nyicil laahh. (Itu kalau seri buku ini masih tersedia di pasaran sih. Ya siapa tahu ada yang punya "pikiran lain" terhadap buku jenis begini, lalu ditarik dari peredaran. Yah, mau gimana lagi. -padahal novel misteri juga gitu, ceritanya lebih panjang dan lebih berat malah-). Hehe.
Oh iya, ada sedikit serempetan politik, psikologi, dan hukum pastinya.
~~~~~~Selip-Selipan~~~~~~
~~~~~~Selip-Selipan~~~~~~
Seperti yang kita ketahui, seorang Detective/Penyelidik jarang sekali mengedepankan sisi hukum pasal-pasal beserta ayat-ayatnya diawal menyiasat kasus. (Lhaaa itu beda bidang kan yak).
Pasti mereka akan selidiki lapangan dulu semaksimal mungkin, entah itu olah TKP sefokus mungkin, tanya saksi sedetail mungkin, telusuri kemungkinan ini itu, temukan bukti konkret, lalu dengan tambahan keterangan ahli, barulah mereka akan membentuk analisis untuk menjerat pelaku.
Setelah itu pihak berwajib akan memrosesnya lebih lanjut, kemudian pengadilan akan menentukan hukuman sesuai dengan aturan hukum (perundangan) yang berlaku.
Itu hanya amatan penikmat cerita misteri lho ya, bukan Profesional. So please jangan b"lly saya, soalnya saya memang berlagak ngerti padahal kurang ngerti. (Ah cuek ajah.) ^_^
Untuk kumpulan kasus di Indonesia bagaimana?
Kayaknya belum ada. Mungkin saya yang belum menemukan, atau mungkin juga karena belum ada yang berani mem'buku'kan semua kasus nyata yang masih misteri di Indonesia, atau kasus-kisah yang seolah sudah terjawab namun sesungguhnya belum. Hehehe.
Jika suatu saat ada terbit, tanpa pikir panjang saya langsung beli. Kalau pas kebetulan lagi bokek, saya bisa kasbon ke Emak/Bapak saya. Ihiy, saking lebaynya tuuuu :D
#Peace lagi.
Oh, soal kebenaran "kisah nyata/fakta" yang dipaparkan, kita sedikit diuntungkan dengan majunya Era Informasi ini. Dengan mudah kita bisa mencari tahu lagi perkembangan kasusnya. Tetapi sejauh ini, inti semua kasus dan ulasannya masih sama sih.
Contohnya tulisan saya tentang Sherlock Holmes itu, ada link sumber lain selain sumber dari buku. Semua lumayan kredibel. Nggak ngaco deh. Asyik kan.
Stay positive, jangan meniru yang aneh-aneh ah. Oke?
Selamat membaca. See ya next time.
Update: Dec, 2017 ~ CURCOL!
Oke, seperti yang saya sebut di atas bahwa saya agak kurang minat sama genre horror/supranatural/paranormal/dkk karena saya memang penakut. -- sering merinding tak jelas, berujung paranoid sama hal "begitu" --
Jadi bukan berarti tidak suka atau tidak percaya, kadang mantengin juga, soalnya masih masuk ke misteri kan. Namun saya lebih suka membaca daripada nonton atau (audio) dengar. Teks masih bisa diredam lah kengeriannya. -- alasan yang sangat bermutu, kan? :D --
Tapi kalau harus memilih antara Hantu/Monster/Iblis/Setan vs. UFO, saya lebih memilih yang horor. Sebab dari dulu saya tak percaya Alien dkk. itu eksis, meskipun saya sangat menikmati sci-fi. (Iya, saya sadar bahwa saya memang paradoks binti tak jelas. Ahayhay.)
Ehem..
Saya tidak lagak cuma bermain logic melulu lho yaa. Tidak seperti yang disangka orang-orang kok. Nope, you're just guessing, My Dears, you don't know me, at all.
-- I will tell ya: pada pelajaran matematika, fisika, kimia, dst, nilai saya langganan anjlok. Serius, saya tidak pintar. Society lebih mementingkan angka dan pemilik derajat pengakuan, kan? Saya tidak termasuk di dalamnya. Jadinya saya tidak punya kapasitas untuk menggurui/mengultimatum sesiapa. ^^ --
Terus, bagi saya, hal-hal beraroma keagamaan atau kerohanian atau kejiwaan itu tidak untuk disembarangkan, jika salah mengarahkan nanti malah berbalik cilaka dengan fatal lho, harmful, sudah banyak contoh peristiwa dan sejarahnya. Ribut nan Ribet.
Begitu pula sebaliknya, sikap kehati-hatian atau penuh ragu, tak perlu berlebihan porsi sampai menyerang keyakinan/prinsip orang lain sebelum mencari tahu apa dan kenapa.
Makanya kemarin-kemarin saya pernah "ngamuk" begini:
Mungkin saya dianggap overthinking atau sok betol atau salah melulu atau keblinger, tak mengapa lah. Terserah. Lha wong julukan yang lebih sadis pun pernah ditempel ke saya kok.
Mulai dari pembohong/penipu - believe in the own lies, tak punya jati diri dan harga diri, sampai ke psikopat/sociopat ulung. (Kembali ke awal postingan). ckckck.
(Sekali lagi; Mungkin mereka butuh beralih ke genre kriminal, baca kisah/kasus nyata atau tonton film dokumenter bergenre itu. Atau baca novel/komik crime-fiction pun boleh, biar tahu, penyakit atau kejahatan begitu itu sebenarnya bagaimana. Jangan cuma mengandalkan cuplikan teori kaku negatif untuk menjatuhkan pribadi orang lain. Bahaya lho.)
Yak itu dia, nanti sambung lagi kalau unek-unek lain timbul lagi, ohohoho.
Terima kasih sudah mampir untuk membaca curhatan saya yang tidak penting ini. ^^
Oke, seperti yang saya sebut di atas bahwa saya agak kurang minat sama genre horror/supranatural/paranormal/dkk karena saya memang penakut. -- sering merinding tak jelas, berujung paranoid sama hal "begitu" --
Jadi bukan berarti tidak suka atau tidak percaya, kadang mantengin juga, soalnya masih masuk ke misteri kan. Namun saya lebih suka membaca daripada nonton atau (audio) dengar. Teks masih bisa diredam lah kengeriannya. -- alasan yang sangat bermutu, kan? :D --
Tapi kalau harus memilih antara Hantu/Monster/Iblis/Setan vs. UFO, saya lebih memilih yang horor. Sebab dari dulu saya tak percaya Alien dkk. itu eksis, meskipun saya sangat menikmati sci-fi. (Iya, saya sadar bahwa saya memang paradoks binti tak jelas. Ahayhay.)
Ehem..
Saya tidak lagak cuma bermain logic melulu lho yaa. Tidak seperti yang disangka orang-orang kok. Nope, you're just guessing, My Dears, you don't know me, at all.
-- I will tell ya: pada pelajaran matematika, fisika, kimia, dst, nilai saya langganan anjlok. Serius, saya tidak pintar. Society lebih mementingkan angka dan pemilik derajat pengakuan, kan? Saya tidak termasuk di dalamnya. Jadinya saya tidak punya kapasitas untuk menggurui/mengultimatum sesiapa. ^^ --
Terus, bagi saya, hal-hal beraroma keagamaan atau kerohanian atau kejiwaan itu tidak untuk disembarangkan, jika salah mengarahkan nanti malah berbalik cilaka dengan fatal lho, harmful, sudah banyak contoh peristiwa dan sejarahnya. Ribut nan Ribet.
Begitu pula sebaliknya, sikap kehati-hatian atau penuh ragu, tak perlu berlebihan porsi sampai menyerang keyakinan/prinsip orang lain sebelum mencari tahu apa dan kenapa.
Makanya kemarin-kemarin saya pernah "ngamuk" begini:
English daku yang alakadarnya;Hehehe, luas banget yah.
Dear overly skeptical people, please learn more about life, love, and nature. Do it naturally, or balancing it with your own views and witnessed.
Don't be too depending to those "commercial (wani piro)" theories nor those "propagandas (propagendengs)".
So that we'll know how to "kill" those evil shitty things, full of p⊙litical sh*ts. By heart. Together. Peace no silly wars.
Sudut pandang mata awam daku;
Jangan berlagak realistis jika tak paham maksud dan tujuannya.
Ada hal yang tetap;
Ada hal yang pasti;
Ada hal yang hampir pasti;
Ada hal yang bergantung;
Ada hal yang memang tidak untuk dijelaskan;
Kebenaran mutlak/absolut memang tidak ada, namun bukan berarti kebenaran 'benar' itu tidak ada;
Arah pemahaman daku yang mungkin dianggap tong kosong;
Memahami konteks bukan untuk mempersempit;
Mempersempit bukan untuk mendangkalkan atau semata membatasi;
Membatasi pun bukan untuk mengungkung;
Mengungkung dengan membingkai baiknya jangan untuk menyesatkan;
Menuju pada gambaran umum dan universal bukan berarti mengabaikan pedoman dan nihil asas;
Mengutamakan dan memenuhi kebutuhan tidak harus materialistis;
Menjadi diri sendiri, berbangga pada diri sendiri, dan nyaman menyendiri bukan bermakna menepikan lingkungan;
Skeptis berbeda dengan Egois/Fasis;
Kesimpulan daku untuk diriku;
Jika ragu, observasi;
Jika buntu, ganti strategi;
Jika lelah, istirahat;
Jika stagnan, putar haluan;
Jika penasaran, mari berteman!
Sedikit saran daku;
Pada kondisi tertentu, mari kita coba bedakan pembahasan antara:
Psychological/Biological vs General Scientific vs Spirituality vs Supranatural vs Religious
(Soul/Jiwa vs Psyche/Psikis || Jiwa/Nyawa vs Jiwa/Spirit vs Jiwa/Mental || Kehilangan Jiwa/Lost Soul vs Sakit Jiwa/Schizophrenia || Depresi/Stres/Anxiety vs Illness vs Disorder)
Mungkin saya dianggap overthinking atau sok betol atau salah melulu atau keblinger, tak mengapa lah. Terserah. Lha wong julukan yang lebih sadis pun pernah ditempel ke saya kok.
Mulai dari pembohong/penipu - believe in the own lies, tak punya jati diri dan harga diri, sampai ke psikopat/sociopat ulung. (Kembali ke awal postingan). ckckck.
(Sekali lagi; Mungkin mereka butuh beralih ke genre kriminal, baca kisah/kasus nyata atau tonton film dokumenter bergenre itu. Atau baca novel/komik crime-fiction pun boleh, biar tahu, penyakit atau kejahatan begitu itu sebenarnya bagaimana. Jangan cuma mengandalkan cuplikan teori kaku negatif untuk menjatuhkan pribadi orang lain. Bahaya lho.)
Yak itu dia, nanti sambung lagi kalau unek-unek lain timbul lagi, ohohoho.
Terima kasih sudah mampir untuk membaca curhatan saya yang tidak penting ini. ^^
♡
Thanks For Stopin' By My Blog