Prosaku, Puisiku, Gambarku, Masakanku, Fotoku, Esaiku, I Love You, Because.... I Love Me. .. ♡ Eh? ♡ .. |
STARTING
Menjelajahi dunia online,Tuhan, mungkinkah suatu masa nanti karyaku akan dibedah dengan cara "berkualitas" juga oleh generasi muda mendatang?
Mencari ilmu sekaligus hiburan,
Menambah referensi pelengkap dunia offline,
Memantapkan ide dan gagasan kuatkan imaji,
Menggerak minda berpacu jemari,
Merampung proyek perdana yang di damba,
Membangga hasil penjejak karya tak terlupa.
Ku harap jawabannya YA.
Amin.
(Baca sampai akhir postingan yaa. Ada yang seru. Uhuk!)
^_^
O'ow, kamu ketahuan! :D |
Bagian ini, dari *KBBI & Wikipedia (en, id, ms)*
●●●●●●●●●●●●●●●
●●●●●●●●●●●●●●●
#Tulisan Indah
Puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga dapat mempertajam kesadaran -lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Prosa adalah salah satu jenis karya tulis dengan variasi ritme yang lebih besar. Jadi, prosa merupakan satu bentuk kesusasteraan yang lebih mudah dipahami berbanding dengan puisi. Biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Ayat-ayat dalam kesusasteraan ini akan disusun dalam bentuk karangan.
Some works of prose contain traces of metrical structure or versification and a conscious blend of the two literature formats known as prose poetry (or Prose Poem).
Prose poetry is poetry written in prose instead of using verse but preserving poetic qualities such as heightened imagery, parataxis and emotional effects.
Technically, a prose poem appears as prose, reads as poetry, yet lacks line breaks associated with poetry but uses the latters fragmentation, compression, repetition and rhyme. And in common with poetry symbols, metaphor, and figures of speech.
Ref lainnya: https://www.poets.org/poetsorg/text/prose-poem-poetic-form
Esai adalah ulasan penulis yang lebih sering berisi motivasi, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, dll.
Kritik adalah menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberikan alasan-alasan yang sifatnya objektif dan "menghakimi" sesuai dengan kriteria tertentu.
Ada juga istilah puisi-esai. Yakni puisi yang ditulis berdasarkan fakta peristiwa tertentu dan dituangkan dalam bahasa komunikasi yang mudah dipahami.
Ref sumber: http://puisi-esai.com/2013/08/15/puisi-esai/
#Ket tulisan Indah lainnya
Ref sumber: http://puisi-esai.com/2013/08/15/puisi-esai/
#Ket tulisan Indah lainnya
Aliterasi:
Sastra:
Mengenai / bersifat sastra (style berbahasa).
Pandangan lain;
Sastra: Teks dengan bahasa yang indah.
Sastrawi: Lebih kental dengan nuansa puitis atau abstrak.
Susastra:
Karya sastra yang isi dan bentuknya sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa yang ditimba dari kehidupan, kemudian direka dan disususn dengan bahasa yang indah sebagai saranya sehingga mencapai estetika yang tinggi.
Sastrawan:
- Sajak awal untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi;
- Pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.
Sastra:
- Bahasa dalam karya tulis yang mampu menggetarkan jiwa dan indah;
- Gaya bahasa/kata-kata yang dipakai pada kitab > Bukan bahasa sehari-hari.
Mengenai / bersifat sastra (style berbahasa).
Pandangan lain;
Sastra: Teks dengan bahasa yang indah.
Sastrawi: Lebih kental dengan nuansa puitis atau abstrak.
Susastra:
Karya sastra yang isi dan bentuknya sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa yang ditimba dari kehidupan, kemudian direka dan disususn dengan bahasa yang indah sebagai saranya sehingga mencapai estetika yang tinggi.
Sastrawan:
- Ahli sastra;
- Pujangga / Pengarang prosa dan puisi;
- Orang pandai;
- Cerdik cendekia (tajam pikiran; lekas mengerti; cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalan keluar; pandai menggunakan kesempatan).
Dua macam Sastra/Sastera/Kusastraan/Kesusasteraan:
- Kesusasteaan Naratif merupakan hasil sastera yang mengandungi perkembangan plot. Dengan kata lain, ia adalah bahan sastera yang menceritakan suatu peristiwa, yang mengandungi unsur watak, masa berlaku dan tempat berlaku. Kesusasteraan ini biasanya dilahirkan dalam bentuk prosa, tetapi dalam keadaan tertentu ia juga dilahirkan dalam keadaan puisi.
- Kesusasteraan bukan (non)Naratif merujuk kepada hasil kesusasteraan yang tidak mengandungi plot. Bahan sastera ini mengandungi lebih banyak ekspresi pengarang berbanding dengan kesusasteraan naratif. Kesusteraan ini lebih banyak dilahirkan dalam bentuk puisi.
#Ada juga jenis tulisan yang begini
Sindiran:
- Perkataan atau gambar dsb yang dimaksudkan untuk mengkritik suatu keadaan atau seseorang secara tak langsung;
- Tidak secara terang-terangan;
- Mengejek secara halus;
Satire:
Gaya bahasa kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.
Satire lebih sering mengandung humor atau candaan, namun tidak semuanya harus berunsur kelucuan. Kadar dan bentuknya juga tergantung dari tiap jenisnya. (Ironi, Parodi, Sarkas, juga masuk ke dalamnya.)
Ref lanjutan: https://en.wikipedia.org/wiki/Satire
Satiris:
- Penulis sajak sindiran;
- Bersifat menyindir atau mengejek;
Sarkasme:
- Sindiran berupa olok-olok tetapi sangan mengena;
- Penggunaan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; Cemoohan; Ejekan kasar.
Bersifat mengejek; Mengandung unsur sarkasme.
Sinis:
- Bersifat mengejek atau memandang rendah; Contoh kalimat: Ia tersenyum sinis melihat orang itu
- Tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yang ada pada sesuatu; Contoh kalimat: Dia sangat sinis melihat perkembangan politik dewasa ini;
- Pandangan atau pernyataan sikap yang mengejek atau memandang rendah;
- Pandangan atau gagasan yang tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yang ada pada manusia. (Selalu su'udzon/selalu berprasangka).
Ejek-Mengejek:
Mengolok-olok (menertawakan, menyindir) untuk menghina;
Translations of Sinis
adjective
- cynical - sinis; yang mengejek; yang suka memperolok-olokkan
- cynic - sinis; yang mengejek; yang suka memperolok-olokkan
- scornful - sinis; menghinakan; yang mempunyai rasa penghinaan
Tambahan.
#Jangan remehkan yang ini
Naluri/na·lu·ri/
Nalar/na·lar/
- Dorongan hati atau nafsu yang dibawa sejak lahir;
- Pembawaan alami yang tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu; insting;
- Perbuatan atau reaksi yang sangat majemuk dan tidak dipelajari yang dipakai untuk mempertahankan hidup, terdapat pada semua jenis makhluk hidup;
- Serangkaian kegiatan refleks terkoordinasi, masing-masing terjadi apabila yang sebelumnya telah diselesaikan; reaksi yang tidak bergantung pada pengalaman;
Nurani /nu·ra·ni /
- Pertimbangan tentang baik buruk dan sebagainya;
- Akal budi;
- Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis;
- Jangkauan pikir;
- Kekuatan pikir;
- Berkenaan dengan atau sifat cahaya (sinar dan sebagainya):
- Lubuk hati yang paling dalam;
- Hati nurani: Hati yang telah mendapat cahaya Tuhan; Perasaan hati yang murni dan yang sedalam-dalamnya;
Insting/in·sting/
- Mata nurani = hati nurani; rasa hati yang paling dalam;
- (n) pola tingkah laku yang bersifat turun-temurun yang dibawa sejak lahir; naluri; garizah;
- (Zool) kecenderungan pada tingkah laku yang diwarisi dari nenek moyang dan kebiasaan pada binatang jenis tertentu tanpa pengalaman sebelumnya atau tanpa tujuan yang mendasar (seperti pembuatan tempat tinggal yang khas, mendapat dan menyimpan serta mencernakan makan-annya yang mungkin dapat dimanfaatkan pada musim hujan);
- (Psi) daya dorong utama pada manusia bagi kelangsungan hidupnya (seperti nafsu berahi, rasa takut, dorongan untuk berkompetisi); dorongan untuk secara tidak sadar bertindak yang tepat.
>>
Omelan lepas....
Sudah laah, jangan 'ganggu' daku lagi, daku cuma orang awam yang ingin pamer karya. Nggak minat untuk neko-neko. Urus saja hal-hal lain yang lebih penting sono, daripada terus invertigasi daku, wasting your time, tauk! |
Puisi/Pantun yang notabene-nya memang selalu samar, sering no mention, penuh kehati-hatian, dan sarat unsur sindiran, kok malah dibilang menebar kebencian dan fitnah sih Pak/Bu?
Kenapa para netizen sekarang semakin po*itis akut ya?
Sedikit-sedikit dibilang sedang propaganda/kampanye itu, bahkan dianggap pencemaran nama baik tokoh tertentu.
Anda ingin "membunuh" bakat/minat sastra generasi muda ya?
Kami jadi takut berkarya dibuatnya!
Biarlah kami berekspresi melalui seni sebebas-bebasnya!
Bila memang terbukti kami sudah bablas dan ada indikasi tidak baik, bolehlah ditindak.
Kan segala sesuatu yang serius ada prosedur formalnya. Ya toh?!
Simak juga: Liarnya seni suka-sukaku (:D)
Mari teruskan KARYA ........ Semoga berhasil, untuk kita semua. ^_^
Eh tunggu, kata orang-orang di luar sana sih postingan begini ini tidak diperbolehkan. Apapun bentuk copas-nya -- resmi-tak resmi, sedikit-banyak, bagus-buruk -- tetap saja masuk pelanggaran. Jadi, tidak boleh, TITIK!!!
Hmmmmm gitu ya?
Sebetulnya saya agak kurang setuju dengan batasan seperti itu, tapi............
*Oke lah kalau begitu: Saya tidak menyarankan teman-teman (terutama adik-adik) untuk melakukan hal yang sama jika belum terlalu paham dengan bahannya. Be safe ya. Ambil yang teraman dan ternyaman.
(Khusus buat saya sendiri, nekat dikit boleh lah ya. Toh saya sudah sedikit paham aturannya kok. Ini bukan nyolong atau mislead.)
Simak keNGASALan saya di postingan lama saya: Dilema Copy Paste di Internet.
Buat orang-orang yang sudah sukses, terpelajar, dan "bersih", lanjutkan "kebersihan"nya ya.
Buat yang all time newbie seperti saya, Selamat belajar. Jangan pernah lelah untuk yang satu ini. Loves you all.
Simak juga sedikit hal lainnya di sini: Rocks NOT WAR KOAR! (Di bagian tengah)
♡ ^__^ ♡
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
Writing