Kawan-kawanku bukan Oknum Dodol.
Whoaaah, ada dodol, waktunya makan neeeh. Lho? Itu judule kan ada "oknum"nya, mau di makan juga? Tak sopan dong?
Mana mungkin, kalau makan oknum nanti jadi 'kanibal' pula, hoek (bukan hoax), seram sekaligus bikin ngilu perut. Ugh!
Kalau makan dodol kan enyaaaakkk....
Hmmm, baru-baru ini saya ada melihat sebuah iklan, titlenya pakai kata "dodol", saya kurang ngeh itu iklan film atau apa?
Tapi sebetulnya kata itu sudah ada di pergaulan sejak lama ya.
Ada yang bilang itu akronim dari DOngo Dan tolOL, ada yang bilang kata itu berarti suka bohong, ada juga yang bilang artinya bodoh, oon, begok, dan yang semacam itu. Slang "dodol" ini merupakan kata ganti untuk memperhalusnya. Duh, tetap saja agak nyebelin yah. ^^
Dodol bisa juga berarti: "bahan peledak berbentuk tabung dodol yang digunakan pada pekerjaan peledakan di tambang" .. wakz O_O
Namun, ada juga yang menggunakannya hanya sekadar suka-suka, tanpa arti khusus alias tidak bermaksud mengejek orang.
Toh makna Dodol yang sebenarnya adalah makanan khas yang enak, kenyal, manis. Yummmmm.
Cerita lain, mirip-mirip nickname saya, Dollzz.
Makanya semenjak itu, beberapa teman saya iseng memanggil "dol, dodol", malah ada yang panggil saya "dolah", dasar kurang asem.
Eh tunggu, jangan-jangan dolah itu plesetan dari kata "dollar", wiii mau mau mau. ^^
Lalu, marah kah saya di 'olok-olok' begitu? Tidak dong.
Kan saya kenal dengan mereka, berkawan lumayan rapat gitu. Ada teman nyata, ada teman maya - Internet, tapi sudah berkomunikasi dan ngobrol sejak lama. Tak lupa.
(Real) Friends are like family;
Yup, itulah kawan-kawan, persahabatan pun tidak selamanya mulus, pasti ada percekcokan kecil dan saling kesal juga, atau terpisah waktu dan komunikasi, biasa lah kan. Namun tetap saling ingat, sapa, bantu dan hargai, saat kapanpun terhubung lagi.
Ada juga yang bisa saling terus terhubung, paling hanya jeda dikit, saat masing-masing terlalu sibuk, atau alasan lain. Rapopo lah, sudah pada dewasa jugak, ngapain repot amat. Yang penting masih saling respek.
Dalam pertemanan, ejek-mengejek bully-membully dalam artian bergurau bercanda ria itu sudah biasa. Kalau sudah akrab, saling "ketawai" itu wajar. Sudah macam family, saking lama atau klopnya.
Walau memang kadang agak kebablasan juga sih, ya jadi 'agak' saling bikin kesal. Heheh. Iya, kadang merasa geram dikit saat candaannya agak lebay.
(*mestinya memang tanpa kecendrungan mencibir atau menjatuhkan.) Yah, kagak masalah, paling-paling kita cerewetin atau ngambek sejenak. xixixixix.
Tapi itu masih mending, sama teman sendiri, daripada sama strangers yang merasa "kepentingan tertentu"nya terganggu.
Strangers itu.... Hanya karena pendirian kita tidak sesuai dengan harapan/kemauannya, sehingga mereka jadi gondok nggak karuan, huah. Apaan sih lu pade!!! --So sick and tired of those kind of trends of opportunists. They will replace us with the new ones who could (willing to) give more profits. And where we were after? Forgotten. No heart No love inside them! Sad but true!!--
Ding dong! Eeehhhhhh;
Kok malah oot - lari topik? .. Tak apa, ini curhatan lepas, kali ini kita bebas melanglang buana sebebas pikiran dan hati. Jadi, #Maaf ^^
Ini yang ke sekian kalinya saya menanggung resiko dan konsekuensi besar. Saya sendiri yang tanggung lho, bukan kamyu.
Entah saya ini fenomenal atau kontroversial atau ngaco atau tak paham teori atau apalah, saya mencoba untuk tidak pusing lagi.
Ingin lepas selepas-lepasnya. Dengan tetap sadar batas. ^.^
Wah, apakah itu terdengar pesimis? Mungkin. Tapi menurut saya tidak juga.
Kata orang: "Kecewa dan trauma disebabkan oleh harapan yang terlalu besar". Betul, dan saya kira agak wajar.
Blog ini blog saya, terlepas dari masih terikatnya saya sama pemilik platform, belum di tanah sendiri, tetap saja ini rumah saya, semua isinya punya saya, tulisan maupun gambar/foto, hak saya, (kecuali images di kategori komik), harus dipertahankan.
Saya punya Obsesi ambisi besar, tapi tidak luber terlalu besar. Kalaupun pernah hampir terlalu besar, akan ada orang atau peristiwa yang menegur saya. So, sadar lagi.
Beberapa bahasan tidak akan saya ungkit lagi, supaya tidak ada oknum yang keberatan.
Ya, oknum. Anggap saja begitu. ho'oh ..
Ehem........
Jika oknum makan dodol? ..
Selamat menikmati ..
Tak ada belati tak ada kopi ..
Kamu tak peduli aku pun tak peduli ..
Naluriku bergejolak menangkapi ..
Nuraniku rela kamu mengutuki ..
Nalarku hilang sebab terkunci ..
Semoga kamu ukir sebuah prestasi ..
Jangan bisanya hanya membenci!
Aku tahu diri makanya aku begini ..
Mari tingkatkan diri sendiri ..
Keluarga dan kawan-kawanku tetap di hati ..
Kan ku bawa sampai ku mati!
!!!!!^_^!!!!!
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
Messages