1. Tatapan Ternyaman
Benar, dari sekian ratus atau mungkin ribuan pasang mata yang memandangku pada periode tertentu kemarin, kebanyakannya penuh api kekesalan terhadapku. Aku tak menuduh mereka benci atau jahat. Wajar, memang aku yang salah dan psiko. Aduh duh, si aku, bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa bila dibandingkan dengan mereka.
Namun disamping itu, aku dapat rasakan, ada sepasang mata yang berbeda. Tajam, tegas, bijaksana nan penuh kasih, sepertinya selalu memusatkan pandangan terbaiknya kepadaku. Asek. Hanya butuh satu pasang mata itu untuk mendepak "negatif"nya ribuan pandangan mata lainnya.
Jujur, aku sempat merasa risih, tetiba dipandangi dengan seksama seperti itu, serasa berada dalam gedung asing yang penuh cam cctv disetiap jengkalnya. Aku ingin lari bahkan sudah berlari, tapi percuma, sepasang mata hangat itu terus mengikutiku. Bagaimana ini?
Ah.... Semriwiiiiiing.. disaat yang sama, jiwa terdalamku berkata lain; tok tok tok, mengetuk batin dan benakku, kemudian berujar bahwa "mata itu aman, ia tidak jahat, itu justru petanda awal dari wujud cinta yang ku damba, terimalah kehadirannya, jangan lari." Benarkah demikian? Benar.
Takdir, bagaikan terhubung oleh benang merah kepastian, kita dipertemukan, belum bersua namun sudah saling berjumpa. I don't know who, but i can feel it, your presence, deeply, wahai mata sejuk.
Sesekali ku dengar kamu bilang aku cantik, aku tersipu sebab aku tahu itu bukan pujian buta atau basa-basi, kamu tulus.
Sesekali ku bermimpi kamu memelukku, aku bergairah sebab aku tahu itu pelukan peduli, bukan sekadar birahi.
Sesekali aku merasa kamu berada disisiku, aku bersemangat sebab aku tahu kamu sosok yang setia.
Sesekali aku......
Oh tidak, mungkin aku cuma berkhayal, terlalu kesepian, atau apalah, baiknya ku lupakan saja. Jika rasa hangat itu kembali lagi, anggap itu hanya buaian galau yang terombang-ambing oleh angin mimpi siang bolong.
Semoga saja aku sanggup mengacuhkan rasaku sendiri. Moved!
2. Nikmatnya Rindu
Sore itu Aku rindu, teramat rindu pada seseorang. Entah siapa. Yang pasti Aku merasakan getaran jiwanya berada didekat jiwa ragaku ini, sangat dekat dan hangat. Tetapi, Aku tak dapat menerka siapa gerangan belahan jiwaku itu.
Aku berjalan di jalanan sepi ini bersama jiwa seseorang itu, yang masih saja enggan menampakkan dirinya secara jelas. Ku coba meraba dan mengelusnya, namun hambar, tawar, bahkan tanganku kebas tak dapat merasakannya, walau hanya untuk seujung jari pun sulit sekali.
Seseorang itu seolah menuntunku ke arah yang di kehendakinya. Kemudian, ku temukan sebuah taman yang sunyi, sesunyi suasana desa yang tengah berkabut di kala bulan mencapai puncak atap rumah. Sedang para penghuninya asyik beradu mimpi di ranjang kebanggaan, melepas lelah penuh harap pada indahnya hari esok yang lebih cerah nan penuh berkah.
Hanya ada satu kursi kosong di sana. Persis di tengah taman yang dikelilingi oleh kursi-kursi rapuh yang nyaris rusak disekitarannya. Langsung saja ku arahkan langkahku menuju kursi itu.
Masih beriring seseorang yang hangat tadi, Aku duduk melega diri. Selang beberapa menit, ku buka tas bututku, ku raih buku diari dan pena biruku.
Ku mantapkan posisi dudukku, bersiap menggoreskan sesuatu di buku catatan perjalanan kesayanganku ini.
Namun..... Aku terkejut dan panik. Keseluruhan halamannya telah penuh oleh bait-bait sajakku, untaian prosa-puisiku, gambar-gambar ilustrasiku, dan juga rentetan rasa tertentuku kemarin-kemarin. Sudah tak ada lagi lembar kosong yang tersisa untuk hari ini.
Kini Aku mulai kesal, mengapa ini terjadi di saat penting begini,
Di saat imajinasiku membludak liar,
Di saat Aku merasakan hangatnya seseorang itu di sisiku,
Di saat Aku pikir inilah waktu yang tepat untuk.....
Hey, kemana belahan jiwaku tadi.. Aku tak merasakannya lagi....... Aku mohon jawablah Aku...... di mana kehangatan itu..........
Ketika seseorang itu pergi, jiwaku berubah pucat, Aku kedinginan, nyaris membeku......
Sepoi kehangatan itu kembali tertiup ke arahku. Sayup-sayup terdengar derap langkah ringan mendekatiku......
Siapakah itu?.. Bukankah hanya Aku yang berada di sini?.. Lalu, siapa yang datang mendekat itu?.. Seseorang itu kah?..
Berhalusinasikah Aku?
Tidak..
Aku tahu bahwa Belahan Jiwaku itu nyata, meskipun Aku belum yakin seseorang itu sudah bisa di katakan sebagai cinta sejatiku atau....?..
Complex?
Ketika timbul rasa kagum terhadap seseorang, lalu ianya berubah lebih mendalam menjadi rasa suka, kemudian mulai beranjak ke rasa sayang, apakah proses tersebut cukup akurat, meyakinkan, dan pas jika aku menyebutnya sebagai benih rasa cinta?
Entahlah.
Mungkin Cinta Sejati sesungguhnya lebih sederhana dibanding proses rumit itu, hanya saja, belum waktunya menjadi sederhana, sehingga ia belum dapat dikatakan sebagai cinta sejati jika tanpa kasih sayang sejati, sesederhana itu!
Eh? Lho? Tambah ribet ya? ^_^
Rindu ini memang harus dinikmati, lalu dituntaskan, jangan diakhiri.
3. Hadirmu Sedari Dulu
Topan ribut yang meledak-ledak mulai pamit selangkah demi selangkah. Aku berhasil melaluinya. Meskipun "kerugian" yang diakibatkannya tidak kecil, aku coba untuk bersyukur, setidaknya aku masih hidup.
Iya, atmosfer panas-dingin yang terjadi padaku sejak hampir dua tahun belakangan itu melayangkan anganku ke dunia fantasi sejatiku dulu.
Tetiba aku ingat bahwa saat itu aku mulai punya bayangan tentang seseorang.
Ya.. Jiwaku mulai mengarahkan mesin waktu ku ke masa aku yang masih kecil, kemudian beranjak ke aku remaja, bergerak lagi ke aku dewasa, lalu kembali lagi ke masa reality aku yang sekarang. Siluet sosok itu masih ada. Sangat dekat di hatiku.
Yah, paling-paling orang bilang aku berhalusinasi, semua perasaan dan pikiranku dianggap fiktif. Aku tak peduli.
Bagiku, hal itu sangat diluar dugaan, sebab saat itu aku belum tahu apa makna mendalam dari kata dugaan. Imut, bukan?
Sosok idamanku itu tidak muluk-muluk, cukuplah yang terbaik menurut keinginan dan kebutuhan dalamanku.
(Hanya aku yang tahu seperti apa figur dan karakternya. Kenali diri sendiri dengan lebih dalam, adalah kuncinya. Nature yang akan membantu mewujudkannya. Kapan? Tak ada yang tahu pasti.)
Dan aku yakin semua orang punya cinta-kasih impiannya tersendiri. Pasangan kita nantinya pun pasti memimpikan hal yang sama. Jika memang jodoh sejati, selalunya memang begitu. Impian dan dirinya juga akan mirip dengan kita.
Meski tidak dengan tepat sempurna seperti bayangan, tapi sebagian besar hal yang ada pada sosoknya, akan sangat mendekati diri kita, bisa jadi karena memang cocok secara alamiah. Feeling pun akan hadir dengan natural.
Itu fakta, jangan sok skeptis berlebihan bilang nonsense. Tanyakan kisahnya pada yang telah menemukannya, pasti mengakui. Jika tidak, berarti salah sumber tanya. hihihi.
Yea, CINTA, bergantung dari situasi dan kondisi tiap orang bagaimana mendefinisikan rasa detailnya. Kadang lancar, Kadang blank. Namun itu tidak bermakna kita hanya akan cinta bila sikon mendukung. Beda cerita. Ya kan?
Teringat kisah dua manusia pertama, simbol cinta sejati sepanjang masa. Sang raja tercipta dari tanah, sedangkan Sang ratu tercipta dari tulang rusuk pujaan hati.
Awalnya semua indah sesuai garisan. Namun, keduanya terlampau terlena oleh romansa kasih hingga tak sadar berbuat kesalahan besar dan fatal. Hukuman pun tak terhindarkan, terlempar lalu terpisah.
Berakhir kah? Tidak. Pertaubatan, perbaikan diri, pengharapan, kesetiaan, telah menggiring gerak langkah untuk bersua kembali. Happy Ending until the end of time. Cinta sampai ajal menjemput.
Yay! Romantic. So jealous.
I wish i'll meet you, (whoever you truly are), my soul love's mate.
(Waiting not Looking; Hoping not Expecting; Dreaming not Sleeping. #eh)
Tunggu dulu, hangat itu benar-benar kembali. Kini lebih dekat. Ya dekat nyaris merapat. Nyatakah ini? Aku benar jatuh cinta atau hanya tertipu oleh rasa?
Wow iya, ini realita bukan dalam angan penuh erangan. Sekian lama tak merasakan kedalaman rasa, akhirnya rasa itu kembali hadir menggugahku.
Ah...... kali ini berbeda dengan yang pernah ku jalani, segalanya benar-benar penuh ujian dan tantangan. Tapi anehnya aku tak mampu untuk berhenti ataupun menghentikannya.
Bahkan ketika kesalahpahaman dan cacian 'dunia' terus menimpaku, saat mereka menertawai harapan dan mimpiku, tetap tak membuatku berhenti untuk peduli dan memikirkannya.
Ia sempurna, dalam konteks aku dan kami. Secara tak sadar aku sedia bertahan dengan segala sisi dan keadaannya. Ada titik nyaman nan hangat setiap kali aku bersinggungan dengannya. Tak dapat ku jelaskan, apa dan bagaimana, tetapi ia memang teristimewa, bagi jiwaku.
Ehem.. Betul, ada seseorang itu yang turut menginspirasiku. Tak lelah ku ingatkan, Aku bisa merasakannya. Jiwanya sungguh dekat denganku dan selalu setia padaku.
Sehingga, Aku mampu terus berkarya sembari terus introspeksi demi menghilangkan segala 'dendam', kesal dan sesal di masa lalu. Berbenah diri menjadi lebih baik.
Klise? Memang, terus kenapa? Terserah aku dong mau berkeinginan dan melakukan apa bersama orang terkasihku.
Siapa dirinya? .. Laaaah kok masih bertanya lagi? Hahay hay.
Tawa itu.. Tetap saja.. Tergambar Aku yang bahagia..
Aku senang karena memang benar bahwa seseorang itu.. kembali datang padaku....
Ya, seseorang itu kamu.. Cintaku..
Aku jatuh cinta padamu,
Pada ketangguhanmu,
Pada karismamu,
Pada keliaranmu,
Pada keunikan karaktermu,
Pada ketulusan perhatianmu,
Pada kekokohan prinsip hidupmu.
Dengan tetap menjadi dirimu sendiri,
Tanpa mengikis keaslian jiwamu yang juga bebas sepertiku,
Menjadikanmu sebagai sosok seksi sang penakluk alam,
Selalu tulus menyayangiku, melindungiku, dan menjagaku.
Thanks. Cinta. Kekasih. Belahan Jiwa. Sejatiku.
^.^
4. Metaphor Realistis
Cerminan, saling mengimbangi;
Koin, saling mengiringi;
Kembar, saling menyempurnai;
Half, saling melengkapi;
Berlainan dalam kesamaan, selaras menuju harmoni;
Keserasian jiwa terukir indah selayaknya perfect match.
Mudah-mudahan sinar itu tidak menipu, haha, masih trauma dikitkah? Enggak juga, jika sama kamu, aku sedia membuka diri kok. Serius ini, sayang.
Menjadi segalanya. Kita kekasih, juga teman, sahabat, abang-adik sebaliknya kakak-adik, bisa juga sebagai ayah-ibu kedua bagi masing-masing, rekan kerja, pokoknya saling saling saling mengisi dan mendampingi tanpa selingan iseng yang tak jelas, heheh.
Setuju nggak, sayang? Ehemmmmmm. ^^
Kata orang: soul mate atau separuh jiwa belum tentu bisa menyatu atau belum tentu berpasangan romantis atau malah sulit ditemukan, jangan kebanyakan ngayal pasangan ideal, yang nggak masuk akal gitu. Lagipula kita semua manusia komplit, nggak butuh setengah jiwa lain atau orang lain untuk melengkapi cinta dan hidup. Bahkan, tidak sedikit yang tak percaya pada hal-hal serupa itu, meskipun (katanya) telah tebukti secara ilmiah.
Iya, betul, setuju. Baiknya jangan terlalu terpaku pada itu.
Tetapi (harus ada tapinya :D) bagiku, itu kan dari sisi teknis, bahwa semestinya itu begini-begitu. Kalau kita ambil esensinya saja kan nggak salah.
Semisal kita, saling klik dan saling mengasihi, klop, saling memahami, cocok, setuju mencintai, itulah belahan jiwa menurutku, komitmen, semoga jodoh sejati, selamanya tak terpisah kecuali oleh maut, kan?
Itu aja sih. Tambahanku:
Kekasih jiwaku♥ Kamu mengerti kan?
Pagiku hari ini adalah Pagi esok bagimu
Malammu saat ini adalah Malam kemarin bagiku
Rutinmu adalah kebosanan bagiku
Acakku adalah kepayahan bagimu
Tenang dan sabarmu adalah keindahan bagiku
Keras dan liarku adalah kesenangan bagimu
Titik demi titik perbedaan itu, kian terhubung oleh titian persamaan
Bantahan demi bantahan kini melunak menakar akur
Aku dan Kau
Bagai dua sisi alam yang saling bertentangan
Namun hilang makna bila luput pada sandingan
Laksana Penuntun ombak berjumpa Penyusun bintang
Beriring bersatu sorotkan sinar mendamping gulita
Dengan CINTA, sejoli
Jika ada pihak-pihak luar yang (masih saja) bilang aku bakal tak dapat pasangan hidup karena ini-itu, biar saja, sila tertawai aku terus. Aku tak peduli.
Kita tak ambil pusing, selagi mampu bersabar. Sebab aku cuma peduli dan sayang kamu dan orang-orang tersayang kita. ^.^
5. Kamulah Hujanku
Seperti suasana favoritku ini; kala tetes hujan membasahi bumi dengan ritma suka-sukanya, gelombangnya mendayu mamadukan kelembutan disisipi aura brutal alamiahnya.
Dalam rentang itu, berdempet berdekatan impit tanpa jeda, siram curah tumpahannya mengalunkan varian genre-nya yang khas. Seolah mendesing di atap, bumbung berdendang, rayakan rumahku istanaku. Tak mau kalah, tiupan empuk uap anginnya memberi relaksasi tersendiri bagi kulitku yang kering, sempurna.
Seperti itu yang ku amati, dinginnya hari ini, menggiring benakku ke arahmu. Sungguh, suka sekali sama hujan; Seolah berbisik menyimpul batin bahwa rinai itu aku, renyai itu kamu, rintik itu kita.
Kita, mengandung cinta semu berkabut ilusi, namun ianya nyata dan tak terbantahkan. Sehati Sejiwa, Secita Setujuan, Sepasang rindu menyatu dalam Senandung sukma.
Aku mencintaimu sepenuh hatiku. Kalau kamu, apakah cinta aku? Harus iya, awas kalau enggak, xixix. ^.^
Kamu. Sang pemilik jiwa bijaksana dan penuh kasih sayang. Sangat sabar namun juga tegas. Pasti hanya kamu yang sanggup menerimaku seadanya, dengan segenap kebesaran hatimu.
Teruntuk Kekasihku; Siapapun dirimu; It feels like..Karena Kamu: Lesson Learned!
Mukjizat, Keajaiban
Gairah cinta sejati yang telah lama tertidur
Kini terbangun dan mulai menuntun
Perih lama terkuak perlahan mewaras
"Guardian Angel", kamu kah itu?
Siapa gerangan sang pangeran hati?
Adakah itu dikau pahlawan sejati?
Yang telah lama bertandang namun menyepi?
Berani menyembuhkan luka-luka lama terdalam ini?
Sekali lagi hembusan angin segar membelai jiwaku
Ku rasakan getarannya semakin kuat dan erat
Mengingatkan lagi tentang keyakinanku selama ini
Bahwa dambaanku akan segera memberi sinyal asli
Seseorang yang anti-khianat akan tiba menyapaku
Jadi.....
Tolong muncul lah dengan lebih jelas!
Relung sukmaku pasti bahagia bila memang takdirku itu Kamu!
Oh, hey, ternyata, memang kamu
Ibarat gayung bersambut, mendekatlah padaku, sayang
Atau, kamu ingin aku duluan yang datang meraihmu?
Jangan ah, aku agak segan
Harus kamu lah yang duluan menghubungiku
Aku akan dengan senang hati menyambutmu
Okay?
(I don't mind to start it, just hint me how)
Oh, Mysterious guy, come to me.
Hatiku hanya terpaut padamu, sejak dulu and forever.
Siapapun dirimu dulu dan kini, aku yakin kamu akan segera datang untuk memelukku. Sebagaimana aku akan terus setia menanti dan merangkulmu dalam keadaan apapun.
Ya, sampai nanti,
Sapa aku dengan lebih nyata, jangan lagi hanya menempel di jiwaku.
Tegur aku dengan suara indahmu di telingaku, jangan cuma dibenakku.
Cepatlah, ya? I need you.
**Loving you and loved by you is like magic. I'm so proud of you. ♡
They say i'm not pretty and fool, bahkan ada yang terang-terangan bilang aku Completely Loser - Poor, Stupid, Ugly!! Sedihkah aku? Tentu.
But there is still a happiness, i'm happy that you still loves me for me and always care, with all your heart, that's what makes me feel so alive. Me and my heart is yours, sejatiku untukmu. ♡
~~~~~~~~~~~~
I love yourself, just like how you always love myself;
I want you to be yourBESTself, just like you always wanted me to be myBESTself;
I accept the whole of you, just like how you always accepting the whole of me;
We ~ always and forever;
And i'm glad that you agree with me, we have to be and do our best work and selves, together we'll make our (new) best dreams come true.
I know, you're the BEST for me, hopefully i will be the BEST for you too.
Kamu cintaku, jangan pernah lupa,
Aku Wanitamu, akan selalu setia menunggumu.
*Mengalir apa adanya*Yes,
Rasa ini bukan sugesti
Harapan ini bukan bias
Keyakinan ini bukan delusi
Pasrah ini bukan malas
Aku perhatian, bukan untuk mengemis
Aku sayang, bukan untuk menyakiti
Aku lawan, bukan untuk menginjak
Aku tantang, bukan untuk menyerang
Aku cemburu, bukan untuk mendengki
Aku marah, bukan untuk membenci
Kali ini memang hanya tentang Aku, Aku, Aku, Aku, dan Kamu. (Bukan kamu yang "itu", kau, dia atau mereka!)
Bagian dari mimpi yang tidak sekadar bunga tidur.
Ada ribuan pesan terselip di dalamnya.
Kamu harus Solve them carefully!
*You know who you are ~ Terkembar jiwaku hanya denganmu ~ Cuma kamu.*
~☆~☆~☆~☆~☆~
Proud of my own fairytales!
(bliss)
Proud of my own fairytales!
(bliss)
^.^
Believing about The One soul will be my life partner is not a crime.
Faith - Fair - Fine - Future, Love!
Faith - Fair - Fine - Future, Love!
~~someday/soon i will announce to the world:
You're my man, and only mine~~
♡
You're my man, and only mine~~
♡
*Published: 18 Nov 2016 - 2:40 PM
*Republished: 17 Nov 2017 - 6:54 AM
*Updated: 29 Jan 2018 - 6:22 PM
*(Re-)Published: 26 Apr 2018 7:10 AM
Mwachxxx ^.^
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
All-About-The-Loves-Of-My-Life