Cinta Kita Bukan Si Sombong nan Takabur
Kemarin hujan datang singgah
Membasahi kering dan gerahnya bumi
Meski bulan ini masih fitri
Namun jengah panasnya keangkuhan tak memudar
Kala rintik air terhenti oleh hangat sang surya
Pelangi pun tiba dan menyapa
Lihat warna-warni milik Tuhan itu
Jangan kau hubungkan dengan simbol satu arah
Ingat, Zaman telah berubah maju dan jalan semakin luas
Janganlah pula kaidah tersudut semakin menyempit dan menyurut
Biarkan yang memilih jalan itu yang rasakan pilihannya
Kita tak perlu terikut-ikut sampai mengakut
Namun, selama tak tersikut, tetaplah saling hargai dan ingati
(Itulah nasihatmu padaku dulu, kini aku makin kagum padamu)
Ya
Ada banyak makna dan arti dari pelangi kreasi Sang Pencipta itu
Baik disaat menyatu-padu maupun ketika berpencar
Pandangan indah terpatri abadi dibalik binar warnanya
Dirimu Putra dan Diriku Putri
Suatu saat akan bertemu merajut benang kasihnya yang nyata
Naik ke pangkat Ayah dan Ibu, Mencapai puncak Kakek dan Nenek
Semua ada waktunya
Ada tapaknya
Ada rambunya
Adil
♡ Bebas Bablas ♡
Kebebasan meluahkan unek-unek dan keleluasaan mengungkapkan kegundahan -- baik secara langsung maupun tak langsung -- Semakin sulit.
Saat ini kepayahan dan halangannya tidak hanya berasal dari yang berada di atas, tetapi sesama yang di bawah pun sering memperihatinkan.
Saling tak terima, saling serang-menyerang, saling nyinyir.
Yang tidak ada kaitannya dan tak mengerti apa-apa pun jadi terpaksa terkena percikan panasnya.
Semoga nanti "iklim" itu bisa berubah menjadi lebih baik dan sangat baik, di dunia online maupun offline. Unity in Diversity dan ramah-tamah, kebanggaan kita, harap bisa tetap terjaga.
Amin.
Curhat = Curahan Hati (dan semacamnya)
Jangan begini:
Adu domba/adu dom·ba/ v, mengadu domba/ meng·a·du dom·ba/ [verba]:
- Menjadikan berselisih (bertikai) di antara pihak yang sepaham;
- Menarungkan (mempertarungkan, memperlagakan) kita sama kita.
♡ Kenapa Sih ♡
Semakin hari semakin terlihat
Semuanya Sama Saja
Ya.......
Error.
Bukan cuma tempatnya, tapi juga keadaannya
Kononnya di isi oleh mereka yang punya gelar dan jabatan
Katanya ada kekompakan dan kebersamaan terbaik dan terbagus
Inginnya menjaga keharmonisan seluruh penghuni dan non-penghuni
Nyatanya ada kubu A, kubu B, kubu C, sampai kubu Z
Lucu.
Dua-duanya (Haters & Lovers) itu sama saja
Biang keributan dan pem-bully
Lagaknya ingin berjuang demi semua orang
Padahal hanya demi nafsu keinginan kelompok sendiri
Fatal.
Otoritas dan kuasa itu dipergunakan untuk usil menyenggol "musuh"
Mengintip dan mengorek siapapun yang dianggap "penyusup"
Belum selesai sampai situ langsung diumbar dan ditertawai bersama
Kata kunci pembelaannya selalu hanya "itu itu itu itu" saja
Maumu apa..........
Orang Percaya diri dibilang angkuh
Orang Minder dibilang sombong
Orang Tersinggung dibilang lemah
Kalian sendiri termasuk apa?
Kritis dan tidak cepat puas dibilang kelainan mental
Rakus wawasan dan haus ilmu dibilang kelainan otak
Tenang dan penuh kehati-hatian dibilang kelainan jiwa
Kalian sendiri termasuk apa?
Menganalisis sesuai apa yang termampu dibilang bodoh
Memaparkan pemikiran berbalut referensi dibilang pencuri
Menjalani hidup dengan menikmati proses dibilang lamban
Kalian sendiri termasuk apa?
Apa bukan kalian yang munafik nan hipokrit dengan itu?
Jika kalian bilang kami "Trouble Maker"
Sadarlah, justru kalian lah para "Pembuat Onar" yang sebenar
Jika kalian bilang kami "Trolls"
Sadarlah, justru kalian lah yang "hilang topik dan pemancing amarah" tercemar
Jika kalian bilang kami "Evil"
Sadarlah, justru kalian lah yang "sering jahat" menyebar angin miring
Jika kalian bilang kami "Ironic"
Sadarlah, justru kalian lah yang "bertentangan" dengan yang seharusnya
Kalau kami bilang bahwa kalian itu "Bigot"
Marahkah kalian?
Pasti ngamuk tho?
Kalian merasa paling gaul hanya karena kalian aktif di satu komunitas,
Tapi malah tak mau bergabung dengan orang lain yang berada di luar itu,
Sama saja dengan TIDAK gaul, kan?
Persoalan kenetralan hanya tentang "kadar" dan "komitmen", mengapa hal dasar begitu pun kalian katakan "mitos dan mustahil"?
Sudahlah.......
Kami mah apa atuh. Hanya korban salah arah dan salah tempat. Kami kira kalian layak, ternyata kami terjebak!
Tapi yang penting kami tidak "overload" merasa suci seolah tak pernah berdosa
Pun kami tak berlebihan saat merasa tertindas lalu seenaknya mendungu-goblokkan orang lain seolah dirinya dan grupnya yang paling benar dan pintar
Biar kami dianggap tidak berpendirian
Asalkan kami tidak terbuyar oleh dogma aneh bentukanmu
Biar kami dianggap kampungan
Asalkan kami tidak hancur oleh cacian modern versi anehmu
Biar kami dianggap rendahan
Asalkan kami tidak terinjak oleh anehnya teori giringanmu
Kami enggan berpihak pada kubu manapun, karena semuanya sama saja
Kami cinta negeri ini, tapi tidak untuk ribut debat kusir minim esensi.
Kami bangga bertanah air, tanpa ketertarikan merusak maupun merusuh.
Mungkin iya kami tak sehebat mana umpama siput tak berdaya
Tapi kami tak rela terseret arus keruh yang memperkeruh suasana
Stigma yang kalian lekatkan ke kami mungkin saja lebur ditengah jalan
Berharap tiada kabar derita pasca riuhnya peran pekikan
Kami berbalik tanpa ucapan sampai jumpa di atas genangan
Stress gara-gara si "penggoyah jiwa" jangan sampai hilang jiwa
Kita semua masih ingin berkarya tanpa terganggu jiwa
Harus semangat lagi sepenuh jiwa
("Jiwa tak akan berjiwa tanpa jiwa itu sendiri. Ibarat 'tukang jiwa' yang tak punya jiwa, ironis. Mestinya ia tahu bagaimana cara menenangkan jiwa orang lain, faktanya ia malah meruntuhkan jiwa siapa pun yang tak paham dengan metode penjiwaanya.")
♡ Merah Putih ♡
Merah darahku,
Mengalirkan asa pemberani pantang menyerah membela yang BENAR (bukan sekadar yang BAYAR!)
Putih tulangku,
Menopang teguhnya prinsip, mimpi, dan cita-cita mendamaikan bangsa yang KOKOH (bukan hanya yang TOKOH!)
Namun apa yang kini terjadi..
Agak sedikit disayangkan,
Semenjak duamenjak tigamenjak empatmenjak ini,
Lemparan batu liar nan terbutakan acapkali hilang kendali,
Menyasar siapa saja yang ranum dan tenang di pohon rindang.
Pada mulanya tidak terganggu maupun mengganggu,
Tetiba gangguan datang bertubi tanpa kasih ampun tak terampun,
Dimulailah hantaman, sikat, hajar, injak, tinju, embat.
Lingkungan apa ini..
Oh,
Mari blak-blakan sekarang,
Tersebab terlanjur tak senang.
Aku, dukung kemajuan, keberagaman, keterbukaan, open mind,
Kau, anggap itu kebarat-baratan.
Aku, dukung pedoman kitab suci tak boleh terlupakan,
Kau, anggap itu kearab-araban.
Ketika mengucapkan selamat pada kinerja pemimpin,
Katamu: Wew, ternyata kau Cebonger!
Ketika kurang setuju pada kebijakan baru dari penguasa,
Katamu: Wew, ternyata kau gagal Mover!
Ketika kesal kalau SARA di-rendah-kan,
Katamu: Wew, ternyata kau Hoker!
Ketika keberatan perkara tidak substansial dihebohkan,
Katamu: Wew, ternyata kau Ontaer!
Ketika curhat berisi kegundahan akan situasi yang terus gaduh,
Katamu: Wew, ternyata kau mantan yang Galauer!
Ketika salut pada aksi unjuk aspirasi asalkan damai,
Katamu: Wew, ternyata kau Plintat-plintuter!
Bahkan ketika menyukai warna atau bentuk tertentu pun disangkut-pautkan dengan organisasi tertentu atau calon tertentu!
Yang parahnya, ketika menjadikan kata-kata motivasi para inspirator sebagai pembangkit semangat atau terpengaruh lirik lagu kesukaan sebagai pembakar gairah diri, eeh malah dikira sedang ingin memprovokasi hal negatif tertentu!
Apa-apaan tuh..
(Nggak ngeri-ngeri tak sedap)
♡ Bukan Sebenar ♡
Itu bukan diriku yang sebenarnya
Itulah sebabnya Aku semakin bingung harus bagaimana
Itukah yang mereka maksud kebohongan semata?
Beautiful Lies vs. White Lies vs. Smart Lies vs. Lovely Lies
Aku pilih untuk tidak memilih semuanya
Naluri, Nalar, Nurani, telah Aku punya
Jangan lagi tipu Aku dengan seribu daya
Sudah hilang rasa percaya usang yang lapuk merona
Oh Aku temukan jalan cinta bersama sang pencinta
Eh cinta tiba dengan senyum penuh warna
Ah manisnya cinta bertemu cinta tanpa dusta berbalut nestapa
Uh taek lah, katanya
Uh terserah lah, kataku
Uh tutup lah, kata morse
Uh tak usah, tak perlu bangunkan lagi
(Siapkan dirimu untuk menghadapi terkamanku! #Eh)
♡ Mereka Mereka-reka ♡
Semenjak tahu bahwa mereka lebih kejam
Tak ada lagi keinginan rasa untuk kagum
Mata mulai basah dan terpejam
Enggan menatap tak jua ingin mengaum
Mereka penghujam
Mereka pengulum
Kuntum karam
Dentam dentum
Apik menukik tajam
Semua orang dituduh pembenci pitam
Padahal justru mereka yang pendendam
Hanya perkumpulannya yang boleh bergumam
Mereka hanya dendam
Bukanlah nujum
Biar mereka buka yang tertanam
Kesumat mereka kalap menghantam
Apa saja yang dianggap hitam akan ditikam
Eh sebetulnya mereka buta warna dan penuh kelam
Selamat pagi, daaah, beriring salam
Wassalamulaikum
(Uhuhuhu. "Sensasionalism will die quick, fear will stay forever" .. Tega mereka tu.)
♡ Agar Damai ♡
Duhai,
Para Buzzers, Keyboard warriors, Cyber armies, Bot partisans, atau apalah nama (julukan) aslimu,
Mengapa tak kalian benahi hal-hal penting lainnya diluar dari "itu" melulu?
Alangkah eloknya apabila kehebatan pasukan kubu x, y, sampai z bergabung saling melengkapi guna memperkuat persatuan,
Dengan demikian, semua dapat melindungi masyarakat kecil juga,
Bahkan juga berkontribusi dengan lebih nyata dalam menyejahterakan seluruh warga.
Dikarenakan,
Desas-desus mengatakan,
Para wakil kita 'sepertinya' kurang bisa diharapkan,
Jadinya kita saja yang lakukan mewujudkan harapan,
Memperlihatkan kemampuan positif mengolah bahan,
Yakin kita pasti akan berangsur pulih menjadi yang terdepan,
Iya kan?
Eh tapi, itu,
Cuma igauan lepas lho ya,
Biarlah kalau masih teracuhkan,
Lanjutkan apa saja yang baik menurut masing-masing.
Yup terserah,
Walau entah demi apa,
Ciyus? mi apa? goreng?
Minyak mahal cuy, jangan menggoreng terus, sesekali ganti menu, rebus atau kukus atau panggang kek!
(Lha kok malah makin melantur yak.)
♡ Sudah Ah ♡
Ini bukan satire, bukan sarkas, bukan sinis. Cuma sedikit menyindir, karena saya pengecut. Hiks T_T Hiks.
Sewaktu saya katakan: Kartini cinta negeri ini + pendukung Garuda Pancasila. (Nggak butuh yang lebay) Titik! <- mungkin ada yang nyeletuk: "Siapa kamu, belagu banget, berlagak betol, iyuh!"
Iya, saya mah gitu orangnya. O'ow.
Mohon maaf kalau ada pihak-pihak yang (tak sengaja) tersenggol. Itulah fakta dilapangan yang (tak sengaja) terekam diingatan. Saat (tak sengaja) berkepo ria.
SEKIAN & TERIMA KASIH.
(Semoga #Damai kembali dan Merah Putih tetap jaya. Amin.)
- Aku juga punya HAK untuk meradang, sayang!
- Ketika Berlebihan.. Sungguh Ter-La-Lu.. Tak Keren ah..
- Chat, Marshmallow, Berasa
- Ngobrol dengan Bayang-bayang Tanpa WAR Koar
- Asalkan Bukan Politik (Bablas)
Thanks For Stopin' By My Blog
Kategori:
OOT,
Prosa-Puisiku